Komentar Lady First di jejaring sosial yg terkesan “ketus” menjadi perbincangan. Ya, bagaimana lagi sebagai public figure ‘selain ucap, tindak, dan tulisan, bahkan hal kecil spt komentar, pakaian, dan mimik pun bisa jadi ladang berita” #ituSUDAHresiko!!
Media sosial??? Unpredictable! Kadang kita mengupdate dan mengupload foto dg maksud ‘no sense’ tapi ternyata ditangkap follower berbeda. Bahkan tak jarang status atau foto kita diserang habis2an. Dan lucunya yg dimaksud kita ditanggapi dg beda persepsi oleh follower, atau sebaliknya follower kasih comments “no sense” tapi ditanggapi dg sensi oleh si empu status.
Perlu perang status??? Apalagi perang komentar di status orang??? >>> OH NO NO NO !!!
Ketika kita beraktifitas di media sosial maka harua siap! Siap apa? Siap bahwa follower kita bukan hanya org2 yg kita kenal, bukan hanya orang yg menyukai kita, bukan hanya orang2 yg seide….dan bukan hanya lainnya. Tapi bagaimana sikap kita pada mereka ketika mereka comment?
Comments yg baik dan nyambung di hati, “write thank u to them“. Comments bikin kesel dan gondok juga menyinggung perasaan, don’t be angry in our status or foto but “Give comments with a litle humor, don’t feed back seriously”
Jadi ketika ada comments: “wah, ke pantai pun pake batik resmi ya!” Jawaban aja dengan santai tanpa tendesius misalnya “iya, nih tak sempet ganti baju” sedikit narsis misalnya “biar jadi trend mode 2013” atau “yuk ikutan!! Galakan batik everywhere every moments!” Atau “cause we love batik more….”
Ketika dikomen “kok, pakai lengan panjang terus!” Tanggapi aja dg santai “Tetep keren kan?”
terkesan narsis dan gombal…tdk apa2 krn itu maksud media sosial, ajang “narsis dan eksis”
Dan tentu saja ini jadi ibroh bagi kita semua, selaku emak2!!! Terjun ke media sosial? “Take it Easy, cause it’s humour world…let’s do Narsis and Keep exist!” Hehehehehe